Budayawan kelahiran Jember Jawa Timur 31 Agustus 1962 yang bernama asli Agus Hadi Sudjiwo. Dengan kecintaannya terhadap dunia seni yang ia punya membuat namanya berkibar. Namun ketenaran tak lantas membuatnya jumawa. Apalagi beliau adalah seorang presiden tanpa batas periode semenjak menjabat tahun 2010. Dialah satu-satunya presiden jagat maya twitter dengan gelar Presiden Jancuk dan tak akan pernah tergantikan oleh siapapun.
Cuitannya dalam setiap kicauan twitter mengandung makna yang tak terhingga. Wajib diejawantahkan lebih dalam dengan hati sehingga akan timbul rasa. Tidak akan pernah sampai pada titik kedalaman makna bilamana kasat mata dalam membaca kicauannya. Ia belajar dari cinta, sehingga cinta yang mengejarnya pula. Kehidupannya telah mengakar kuat tentang cinta. Sehingga apapun yang tertuliskan tentang kehidupan adalah cinta yang mencintainya. Tak terkecuali tentang pertarungan politik Indonesia tahun 2019 ini. Netral, tidak akan berpihak itu yang sering ia ungkapkan. Naiklah sehasta dari harfiah bahasa, karena seorang budayawan yang telah menempuh perjalanan pasti akan menjiwai ungkapan yang 'berisi'. Manunggal, melebur, bersatu dengan Sang Maha Bahasa.
Dikendaraan roda empat ataupun roda dua ada simbol N dan bayangkan jika N tiada fungsi. Mainkan hati sebelum otak, bahwa netral sungguh harus berada dalam kalbu kita. Baik dan buruk ada dan pasti akan ada. Tanpa yang buruk dunia tak akan jalan. Tinggal diri kita memilah dan memilih mana : jalan yang baik atau jalan yang buruk. Begitupula dengan sang presiden jancuk tanpa harus semua orang tahu. Karena hati adalah kiblat yang selalu berupaya lurus dalam kenetralanNya karena semua adalah kuasaNya. Hakikat benar dan salah milikNya, jua manusia yang benar atau salah juga adalah makhlukNya.
Iya kan bah Mbah Tedjo ? Heuheu.
0 Komentar